Jubing Kristianto
Jubing Kristianto (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 9 April
1966; umur 50 tahun) adalah seorang gitaris fingerstyle Indonesia yang banyak
menjelajahi berbagai repertoar. Jubing menggunakan gitar klasik sebagai
instrumennya.
Jubing dikenal pandai menghadirkan "suasana" yang
ingin disampaikan sebuah lagu melalui gabungan berbagai teknik permainan gitar
yang dinamis. Selain itu, gitaris Indonesia ini juga memberikan sumbangan dalam
musikalisasi puisi dengan melakukan kolaborasi antara permainan gitar dengan
pembacaan puisi, bahkan ia juga berkolaborasi dengan penyair WS Rendra yang
membaca puisi serta pelukis Susilowati Natakoesoemah dalam acara
"Collaborathree" di Jakarta. Demikian pula kolaborasi permainan
gitarnya dengan permainan perkusi tradisional Suryadi dan suara penyanyi tenor
Abimanyu tampil memukau penggemar musik yang melihatnya. Di luar keberaniannya untuk berkolaborasi
dengan seniman lainnya, Jubing Kristianto juga sangat memanfaatkan media
internet sebagai sarana untuk memperkenalkan musik Indonesia kepada dunia. Ia
diakui oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai "Gitaris Indonesia
Pertama yang Menyebarluaskan Komposisi dan Aransemen Gitar Pribadi Secara
Gratis di Internet" (2008). Sebelumnya, pada tahun 2005, ia menerima
penghargaan MURI sebagai "Penulis Ensiklopedia Gitar Pertama di
Indonesia". Selain mencoba membagikan keberanian untuk mempertunjukkan
keindahan permainan gitar akustik tunggal, eksplorasi Jubing dalam aransemen
musik untuk lagu anak-anak dan lagu tradisional Indonesia adalah upaya untuk memperkenalkan
kekayaan khazanah musik Indonesia ke penggemar gitar akustik di dunia.
Kehidupan Awal
Jubing dibesarkan oleh ayah dan ibu yang mencintai musik.
Usia 12 dia sudah tampil bergitar mengiringi teman-teman sekolahnya dalam
konser publik. Dua tahun kemudian Jubing belajar gitar klasik pada Suhartono
Lukito di Semarang, setelah terpikat permainan gitar tunggal seorang teman.
Setahun kemudian dia masuk final Yamaha Festival Gitar Indonesia (YFGI) 1982
untuk bagian bebas atau non klasik.
Sejak itu Jubing kerap mengikuti YFGI-selalu di kategori
bebas. Empat gelar juara I (tahun 1987, 1992, 1994, dan 1995) ia raih. Tahun
1984 ia meraih Distinguished Award pada Festival Gitar Yamaha se-Asia Tenggara
di Hongkong.
Setamat SMA tahun 1985, Jubing kuliah di jurusan
Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Indonesia dan
lulus tahun 1992.
Karier
Tahun 1990 - 2000
Tahun 1990, Jubing bekerja di Tabloid Nova sebagai jurnalis.
Ketika menjadi wartawan, ia sempat belajar gitar lagi pada Arthur Sahelangi.
Tahun 2003, Jubing meninggalkan tablod NOVA demi menjadi gitaris. Jubing kini
adalah instruktur/ seminator/ penguji gitar di Yayasan Musik Indonesia (Yamaha)
dan Sekolah Musik "Relasi" Jakarta, penulis tetap di majalah edukasi
musik "Staccato" dan "Gitar Plus", serta berkonser/rekaman
bersama sejumlah grup di dalam dan luar negeri, termasuk bersama Kwartet
Punakawan yang dipimpin pianis Jaya Suprana. Selanjutnya>>